Skip to main content

Posts

Riwayat Cokelat dan Keju di Indonesia yang Amburadul Tapi Disukai

foto: cokelat keju dalam kuliner martabak Sejak saya mulai mendalami dunia kuliner—baik lokal maupun mancanegara—saya sadar ada sesuatu yang unik sekaligus membingungkan dari kuliner Indonesia. Banyak makanan kita “keluar jalur,” baik dari sisi bahan baku maupun cara pembuatannya. Salah satu contohnya adalah cokelat dan keju , dua produk impor yang kini sudah melebur ke dalam berbagai makanan Indonesia. Cokelat dan keju di Indonesia bukan hanya pelengkap rasa, tapi sudah jadi identitas. Kombinasi keduanya kini ada di mana-mana: di martabak, pisang goreng, roti bakar, bahkan kue-kue ulang tahun. Tapi, apakah cokelat dan keju yang kita nikmati benar-benar “asli”? Cokelat Indonesia: Antara Produsen Besar dan Konsumen Gula Indonesia adalah salah satu produsen kakao (biji cokelat) terbesar di dunia, berada di peringkat ke-7 berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2021/2022. Namun, saat cokelat Indonesia dibawa ke forum internasional, beberapa orang asing justru mempe...

Dari Den Haag Hingga Bojong Semarang: Riwayat Indische Partij dan Media De Indier 1913-1923

                                                       Tepat 110 tahun terkenang tokoh-tokoh radikal yang melakukan usaha pembebasan nasional masyarakat Hindia. Yang mana giat menyerang langgengnya kolonialisme Belanda baik melalui wacana media maupun aktivitas politik. Di bawah naungan partai politik perdana di Hindia Belanda yakni Indische Partij, para anggota juga simpatisan acap kali menentang pemerintah dan negara Hindia Belanda. Mereka dengan sadar mencoba merobohkan sistem koloni, dengan konsekuensi logis menjadi lawan-musuh negara beserta alat-alatnya (penjara, polisi, militer, media, dll).  Sepenggal cerita ini akan memaparkan bahwa baik orang berdarah campuran, Belanda totok, timur asing, maupun pribumi bekerja sama guna melawan kolonialisme. Tidak sesempit pandangan ras kulit sawo matang melawan ras berkulit ...

Sang Pembunuh Tuhan: Hampir Mati di Tanah Koloni

      Telah banyak artikel yang menjabarkan bagaimana Nietzsche melebarkan sayap Zarathustra . Ia tumbuh dalam semangat modern ‘romantik’ ; yang mana berangkat dari keresahan hidup dimana moralitas hanya dimonopoli kaum penguasa. Baginya, semua bentuk usaha adalah sama dan tidak ada yang lebih baik dari pada yang lain. Ia menyimpulkan kehidupan adalah bentuk dari penderitaan. Pengejawatan dari ini, Che menawarkan manusia harus berusaha menjadi manusia super. Maka muncul filsafat nihilisme ala Che yang berusaha mendobrak tatanan arus zaman.         Dan saya sedang tidak ingin membicarakan hal di atas secara berkepanjangan, karna tentu sudah diulas oleh banyak penulis yang sudah pasti lebih serius. Apa yang saya ajukan adalah laporan pembacaan mengenai gerakan nihilis bukan Nietzsche yang menyebar menjadi sebuah gerakan politik. Tapi oleh karena pembunuh Tuhan belum mati sepenuhnya, sedikit banyak artikel ini akan menyinggung sebagai ses...

Anarkis Spiritual Saminisme

sumber foto: Tirto.id Pada awalnya anarkisme muncul sebagai suatu gagasan moral. Ia dapat dipahami sebagai pedoman hidup individu ataupun masyarakat. Anarkisme menolak otoritas ‘kekuasaan’ dalam segala bentuk. Sifat otoritas adalah mendominasi atau memaksa. Anarkisme dapat dijumpai di berbagai wilayah belahan dunia. Anarkisme kuat pada wilayah pedalaman, pegunungan yang jauh dari akses dunia luar. Masyarakat anarkis bercirikan egaliter, dengan interaksi secara sukarela tanpa paksaan. Nilai anarkis juga tumbuh dalam individu dengan berarti ia menolak segala bentuk kekuasan dari luar dirinya. Anarkisme acap kali bertranformasi dengan nilai budaya lokal. Ini berarti anarkisme menjadi beragam bentuk. Bahwa apa yang kokoh adalah anarkisme tidak menanggalkan masyarakat ideal, yakni cita-cita masyarakat bebas dengan interaksi organik secara sukarela. Anarkisme bukan hanya diketahui sebagai gagasan politik yang muncul di Eropa pada abad 19. Jauh dari itu, anarkisme tumbuh subur pada lingku...

EGALITARIAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PEMBURU-PERAMU SERTA KRITIK PENDIDIKAN DEWASA INI

diambil dari freewestpapua-indonesia.com “Apa yang kalian pikirkan jika kita semua adalah manusia pemburu-peramu? Bagaimana kalian belajar? berkomunikasi; sekedar berbagi secangkir kopi? Adakah orang tua memarahi kita saat keluyuran terlalu larut? sampai tak berkabar. xixi..”             Masyarakat pemburu-peramu ‘ hunter-gatherer ’ merupakan sekumpulan manusia yang kehidupannya bergantung terhadap alam liar ‘hutan’. Kehidupan masyarakat masih sangat sederhana, manusia hanya dituntut untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dalam hal belajar. Proses Belajar atau pendidikan masyarakat pemburu-peramu masih bertumpu pada tingkat keluarga dan kelompok kecil yang sifatnya sederhana. Pada wilayah pedalaman di pelbagai belahan dunia, ternyata masih terdapat masyarakat yang menggunakan cara hidup pemburu-peramu. Meskipun masing-masing kelompok masyarakat memiliki bahasa   dan tradisi yang berbeda, kesemuanya memiliki...