Chiapas sebagai salah satu wilayah Meksiko memiliki
kekayaan alam yang melimpah dan kesuburan tanah. Komoditas kopi sangat
berkembang di daerah tersebut. Serta sumber daya minyak melimpah menyebabkan daerah
ini banyak diminati. Tak terkecuali pada saat penajajahan Spanyol, wilayah ini
sangat diincar. Setelah Penjajahan Spanyol pun wilayah ini mendapat perhatian
oleh pemerintah Meksiko. Dibalik itu
semua Chiapas mempunyai sisi yang kelam.
Chiapas termasuk ke dalam wilayah miskin. Masyarakat
Chiapas banyak yang menetap di pedalaman dan terpencar-pencar. Sebagian wilayah
Chiapas belum terekpos listrik, air bersih dan system drainase. 70% penduduk
Chiapas hidup di bawah garis kemiskinan. Sebagian dari itu hidup dalam
kekayaan. Merekalah para elit yang diuntungkan karena memiliki lahan luas serta
kekayaan alam yang dimanfaatkan untuk mencari keuntungan. Praktik seperti ini
sudah dimulai sejak penjajahan Spanyol. Para elit menguasai sumber daya alam
dan sumber daya manusia. Selain itu juga mereka mempunyai kuasa untuk mengubah
undang-undang, menyuap aparat agar kepentingan mereka dapat terlaksana. Beberapa
kondisi ini menimbulkan polemik dan berbagai tanggapan dari masyarakat. Tak
terkecuali memunculkan gerakan yang menginginkan adanya kebebasan dan keadilan.
Sebuah gerakan sosial biasanya muncul karena beberapa
sebab. Seperti terjadi sebuah protes terhadap suatu kebijakan yang ada, dapat
terjadi pula karena adanya penindasan, ketidakadilan, ketimpangan sosial pada
suatu masyarakat. Gerakan sosial bertumpu pada masyarakat bawah atau grass root ’akar rumput’. Gerakan ini
muncul karena adanya kesadaran dari masyarakat yang merasa senasib dan
mempunyai tujuan sama.
Ada beberapa gerakan seperti gerakan akar rumput,
penyebar agama, organiasi Marxist, merekalah yang menyadarkan para petani dan
masyarakat lokal. Misalnya Instituto
Nacional Indigenista (INI) yang membantu petani dan suku Indian
memperjuangangkan kemerdekaan. Ada juga gerakan petani yang terkenal seperti
CIOAC dan OCEZ. Keikutsertaan Meksiko pada organisasi NAFTA membuat impor
menurun dan petani yang paling terkena dampaknya. Sekitar tahun 1992 untuk
pertama kali gerakan Zapatista muncul ke permukaaan. Para petani dari berbagai
daerah di Chiapas pergi ke kota membawa busur dan panah dan hendak
menghancuekan patung tokoh perlambang supremasi kulit putih.
Gerakaan Zapatista yang
berada di Amerika Latin banyak mendapatkan perhatian dari pengamat social
karena keberhasilannya. Dibanding dengan gerakan sosial di Amerika Latin,
gerakan ini paling banyak menyita perhatian karena pengorganisasian dan
keberhasilannya. Focus gerakan ini ada di wilayah Chiapas. Gerakan
Zapatista bukan hanya berpengaruh terhadap masyarakat lokal, tetapi terhadap
demokrasi, peta perpolitikan Meksiko. Fokus gerakan ini pada awalnya adalah
memperjuangkan hak-hak petani dan masyarakat lokal. Gerakan tersebut diawali
oleh para pastor Katolik yang mempercayai ajaran teologis pembebasan rakyat
miskin. Sekitar tahun 70-an, gerakan sejenis makin banyak di wilayah Amerika
Latin ini.
Keadaan Meksiko sekitar tahun 80-an sedang mengalami krisis besar-besaran. Pertumbuhan penduduk meningkat dan ditambah migrasi dari Guatemala akibat perang menambah banyak penduduk Chiapas. Pendapatan perkapita wilayah Meksiko menurun derastis, pengangguran mulai ada dimana-mana, laju infasi sudah tidak dapat dibendung. Akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan guna menyelamatkan Meksiko dari keterpurukan dengan menerapkan strategi neolib. Walaupun menyelamatkan Meksiko, tetapi dampak ini malah memperparah keadaan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Gerakan Zapatista pada dasarnya muncul pada tahun 80-an. Gerakan ini resmi dibentuk pada 17 November 1983. Nama resmi dari gerakan militan ini adalah Ejército Zapatista de Liberación Nacional (EZLN) yang dalam bahasa Inggris disebut Zapatista Army of National Leberation. Nama Zapatista diambil dari tokoh pergerakan Meksiko pada kala itu yakni Emilio Zapa, yang memperjuangkan hak agrarian dan rakyat yang tertindas. Oleh karena itu gerakan Zapatista selalu menuntut hak-hak otonom bagi kaum marjinal dan penciptaan sebuah ruang demokratis terhadap pemerintah Meksiko.
Seorang komando terkenal
dari organisasi ini adalah Subcomandante Marcos. Marcos mulai menyadari bahwa
sosialisme, hierarkis militeristik tidak sesuai dengan corak perjuangan
masyarakat Chiapas. Marcos mulai mengubah bentuk organisasi ini lebih
demokratis, dan menjunjung kebebasan individu. Zapatista berjalan tidak menghiraukan
apa golongan mereka, entah kanan, kiri, atau nasioanalis. Mereka hanya terfokus
kepada bagaimana menciptakan demokrasi, keadilan. Tujuan politik dari Zapatista
bukan merebut tampuk kepemimpinan, tetapi merubah cara berpolitik di
masyarakat. Anggota Zapatista memiliki penanda yakni topeng yang berfungi
sebagai menjaga keamanan elementer. Yang paling penting adalah berfungsi
sebagai bentuk anti pengkutusan atau penangkal Caudilismo ‘pendewaan tokoh’.
Pengorganisasian
Zapatista sebagai sebuah
gerakan pastinya memiliki beberapa cara sehingga tujuannya tercapai. Walaupun
dalam namanya disebut ‘tentara pembebasan nasional’ namun konsep organisasi ini
sangat berbeda dengan organisasi militer secara umum. Mereka memiliki komandan
dan memiliki struktur organisasi, tetapi dalam pengambilan keputusan
dikembalikan ke semua anggota. Tujuan gerakan ini adalah membentuk suatu
demokrasi yang benar benar nyata. Pemimpin hanya dijadikan juru bicara, tidak
ada penyerahan otoritas(kekuasaan).
Ideologi yang dianut oleh Zapatista
mirip dengan gaya ideologi sosialis yakni lebih condong ke anarkisme. Mengapa
begiu, karna apa yang dicita-citakan dan dijalankan mirip dengan nilai-nilai
anarkime. Secara umum anarkime menolak negara, tetapi kalau dijabarkan secara
luas anarkime menolak segala bentuk penindasan, ketidakadilan, menjunjung
tinggi konsep demokrasi. Anarkisme juga menolak bentuk penyerahan kekuasaan
kepada seseorang atau segelintir kaum. Zapatista tidak mendeklarasikan bentuk
ideologinya, mereka lebih mementingkan bagaimana mereka bejuang.
Swakelola sebagai bentuk sistem
kerjasama baik ekonomi maupun bidang politik. Swakelola ini kalau dalams istem
ekonomi mirip dengan koperasi, adanya pembagian hasil yang merata. Tidak ada
tuntutan dari bos karena memang tidak ada bos di dalam sistem ekonomi tersebut.
Tidak adanya sistem penyerahan kekuasaan, membuat semua warga ikut serta dalam merumuskan
dan menyelesaikan masalah. Demokrasi yang
sesungguhnya berhasil dijalankan di sana. Hukum yang diterapkan tak memandang
status sosial. Lebih jauh lagi, Marcos pernah
menjelaskan dalam sebuah wawancara dirinya bersama Samuel Blixen dan Carlos
Fazio dari harian Brecha, Uruguay saat Musim Gugur 1995:
“Aku tidak bisa memberi
komando secara militer. Tidak seorangpun mengerti.
Marcos
tidak butuh Komite Klandestin Revolusioner Adat sebagai justifikasi, tapi
keharusan.
Untuk membuat putusan politik dan mendesakkan komando militer,
Macos
butuh otoritas yang berlaku di semua komunitas. Ia butuh izin komunitas
untuk
memberi perintah perang, memberi perintah mundur. Kalau aku tak punya
itu, aku
tidak eksis sebagai komandan militer..’’
Program
Perjuangan Zapatista:
1. Hak-hak
masyarakat adat
2. Perjuangan demokrasi dan keadilan
3. Perjuangan keadilan untuk perempuan
4. Pembangunan
dan kesejahteraan (kesehatan komunitas di bangun oleh Zapatista, pendidikan
sekolah menengah otonom tentara Zapatista)
5. Penanggulangan
konflik regional
6. Demiliterisasi
(lawan militerisme).
Orang-orang kiri, Maoist,
Trotsytes, Nasioanalis banyak yang mengeklaim Zapatista sebgaian bagian darinya
termasuk anarkisme pula. Namun hal yang harus diperhatikan adalah dari kesemua ideologi
yang mendaku Zapatista, hanya anarkisme ideologi yang memiliki visi dan karakteristik
yang serupa dengan gerakan tersebut, yaitu tidak mengingini adanya kekuasaan
ataupun dominasi negara, mencita-citakan kebebasan masyarakat
sesuai
dengan kemauan mereka sendiri, menginginkan otonomi penuh terhadap
masyarakatnya
serta menjalankan prinsip-prinsip demokrasi langsung dan
kehidupan
swakelola yang egalitarian ’setara’. Jika anarkisme dilacak, maka di Chiapas sekitar tahun 1980 pernah datang
imigran yang membawa nilai-nilai anarkisme. Meksiko pernah ada organiasasi
Bakunis yang berjuang terutama dalam gerakan sosial dan pendidikan.
Pola-pola Zapatista
1. Komunitas adat swakelola
Otoritas
harus memastikan bahwa kesepakatan komunitas
dilaksanakan,
keputusan mereka harus diberitakan secara reguler dan merata ke
seluruh
komunitas yang lain. Hal ini menjadi semacam pemantauan yang sulit
dielakkan.
Zapatista memandang jabatan-jabatan dalam kerja
organisasinya
hanya sebagai tanggung jawab lebih yang dipercayakan oleh
masyarakat,
untuk itu harus dijalankan sesuai dengan kehendak, kemauan dan
untuk
melayani rakyat.
2. Komite Klandenstin revolusioner sebagai komando gerakan revolusi
Klandenstin
ini bisa juga dikatakan bagian dari Zapatista yang mengurusi bagian militer.
Biasanya komuitas di setiap daerah mengirimkan delegasinya untuk gabung dengan
komite ini. Dengan pola organiasasi seperti itu, Gerakan Zapatista memutuskan
suatu kebijakan dengan demokrasi
partisipatoris. Masukan dan aspirasi dari masyarakat
lokal
akan disampaikan kaepada CCRI.
3. Konsulta sebagai meja perundingan besar masyarakat sipil
Zapatista
Konsulta-konsulta
seperti ini telah digunakan untuk membuat berbagai macam keputusan penting
organisasi, seperti pemberontakan Januari 1994 dan menerima kesepakatan San
Andreas 1996. Setiap konsulta (baik itu konsulta nasional, konsulta kaum muda
ataupun konsulta internasional) kesemuanya dianggap
sebagai suatu kesatuankonsulta besar yang terdiri atas tiga bagian.
Kesemua konsulta ini juga dianggap setara. Lebih lanjut, Sub-Marcos
menjelaskan akan hal ini bahwa “bagi kami
kata-kata
seorang remaja umur 12 tahun sama bernilainya seperti kata-kata
seorang
jompo 86 tahun...”.
4.
Council
sebagai wujud munisipalitas otonom
Council
merupakan sebuah struktur regional yang didesain untuk
mengambil
keputusan dalam satu daerah. Bagaimanapun, tentu saja pertemuan skala nasional
terlalu jauh jika hanya digunakan untuk menyelesaikan masalah kecil.
Melebarkan
sayap
Jaringan Internasional
zapatista dapat dilacak keberadaan ketika melakukan gerakan bersenjata pada
tahun 1994. Pada masa sekarang ini, Zapatista
memiliki lebih dari 70 kerjasama di negara. Jaringan ini mendukung Zapatista
dengan berbagai cara seperti dukungan material
atau politik, bertukar pengalaman, serta berbagi inspirasui, strategi.
Solidaritas semakin masive dari sesama gerakan sosial karena Zapatista seringkali
mendapatkan sikap represif dari pemerintah Meksiko. Mereka membantu dalam hal
protes gencatan senjata, mengawal dialog dengan pemerintah, mengirmkan kebutuhan
pasokan. Wilayah Meksiko sendiri juga terdapat Sub gerakan yang bertujuan
mendukung gerakan Zapatista dengan fokus perjuangan masing-masing. Seperti
melawan partai PRI yang penuh korup, mendukung hak petani, penolak liberalisasi
dan pedangang bebas.
Empat
musuh Zapatista:
1. Proyek
Neoliberalisme (NAFTA, IMF dll).
2. Presiden
Carlos Salinas.
3. Militerisme
(tentara).
4.
Caciques (elit-elit desa)
Zapatista memberikan wadah
seluas-luasnya bagi segala golongan yang ingin berkerjasama. Baik kerjasama
yang bersifast horizontal atau vertikal. Zapatista juga mewadahi kaum waita
untuk bergerak bersama. Ini dibuktikan dengan pernyataan Zapatista pada tahun
1994 yang membuka seluas-luasnya kerjasama:
To all Individuals, groups,
collective, movement, social, civil and political organizations, neighborhood
associations, cooperative, all the lefts known and to be known; nongovernmental
organizations, groups in solidarity with struggle of the word peoplebands,
tribbles, intellectuals, indigenous people, student, musicians, worker, artist,
teacher, LGBT…(dikutip dari Brown, 1996).
Komposisi
kekuatan atau pendukung gerakan Zapatista:
1. Kelompok
intelektual yang tidak puas dengan kenyataan hidup kota
2. Masyarakat
adat yang hidup sebagai petani desa
3. Intelektual
non-lembaga
4. Aktivis
non-lembaga
5. Serikat
buruh, serikat petani, dan serikat perempuan.
Menuju abad ke 21, Zapatista semakin mendapat dukungan dari masyarakat Luar. Berbagai organisasi ikut mengawal isu perjuangan Zapatista melawan IMF, NAFTA, dan liberalisasi. Zapatista juga sempat membuat konvensi atau forum CND yang pesertasnya berasal dari negara Meksiko. Pada tahun 1996 juga mengadakan pertemuan yang didatangi oleh 42 perwakilan negara di dunia yang membahas mengenai kemanusiaan. Sebenarnya masih banyak sekali bantuan dan jaringan dari luar meksiko hingg sampai tahun tulisan ini dibuat.
Pembaca diharapkan dapat merefleksi nilai-nilai dari gerakan Zapatista, sehingga nantinya bisa menjadi kajian di dalam lingkungan gerakan sosial khususnya yang ada di kotamu.
iYa Basta!
Penulis:
Feby Dani
Editor:
Feby Dani
Referensi:
E Atkins, Stephen. Encyclopedia of
Modern Worldwide Extremists and Extremist Groups,Wesport: Greenwood publisher,
2004
Fauzan Azhima, A. 2011. Keberhasilan
Gerakan Zapatista di Meksiko(1994-2009): Analisa Keterhubungan dengan
Masyarakat Sipil Global. Depok: UI Press
J. Wager, Stephen dan Donald E. Schulz, “Civil-Military Relation in Mexico: The Zapatista Revolt and Its Implication” dalam Jurnal Interamerican Studies and Word Affairs, Vol 27, No. 1 (Spring, 1995)
Flood, Andrew. The Zapatistas, Anarchism and Direct Democracy: Anarcho-Syndicalist Review 27(Winter: 1999). Diambil dari www.struggle.ws/andrew/zap_asr.html
Andrew, Abigail. “Contructing Mutuality: The Zapatistas’ Transformation of Transnasional Activies Power Dynamics”, dalam Latin Amerika Politics and Society. Vol. 52. Nbr. 1
Marcos, Subcomandante. Bayang Tak Berwajah. Yogyakarta: Resist Book, cetakan kedua 2015. Hlm xv-xvii
Gove, Che. “Profile Sederhana Gerakan Zapatista” diakses dari http://pembebasanjogja.blogspot.com/2014/07/profile-sederhana-gerakan-zapatista.html
Comments
Post a Comment